Contoh Surat Perjanjian Perdamaian Perkelahian
Berikut ini contoh surat perjanjian perdamaian perkelahian yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan:
SURAT PERJANJIAN PERDAMAIAN
Nomor : ...
Yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama : ... Alamat : ... No. KTP : ... (Selanjutnya disebut Pihak Pertama)
- Nama : ... Alamat : ... No. KTP : ... (Selanjutnya disebut Pihak Kedua)
Menyatakan bahwa:
Bahwa pada tanggal ... telah terjadi perkelahian antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua di ... yang mengakibatkan ... .
Sehubungan dengan kejadian tersebut, maka kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan membuat perjanjian perdamaian sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara resmi menyatakan bahwa mereka telah saling memaafkan atas kejadian perkelahian yang telah terjadi.
Pasal 2
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk tidak lagi melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan perkelahian atau gangguan keamanan dan ketertiban umum.
Pasal 3
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan tidak akan menempuh jalur hukum.
Pasal 4
Perjanjian ini dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun.
Pasal 5
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak menerima satu eksemplar.
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal ...
Yang Menandatangani,
Pihak Pertama Pihak Kedua
... ...
Saksi-Saksi:
- ...
- ...
Catatan:
- Surat perjanjian ini hanya contoh dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan kedua belah pihak.
- Sangat disarankan untuk melibatkan pihak ketiga yang netral seperti tokoh masyarakat, kepala desa/lurah, atau perangkat desa/kelurahan sebagai saksi dalam pembuatan surat perjanjian ini.
- Pihak yang terlibat dalam perkelahian dapat mempertimbangkan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib jika merasa tidak aman atau terancam.
- Penting untuk diingat bahwa perjanjian perdamaian hanya berlaku jika kedua belah pihak benar-benar berniat untuk menyelesaikan masalah secara damai.