Contoh Surat Perjanjian Tuntutan Nafkah Anak

3 min read Oct 19, 2024
Contoh Surat Perjanjian Tuntutan Nafkah Anak

Contoh Surat Perjanjian Tuntutan Nafkah Anak

Berikut ini contoh surat perjanjian tuntutan nafkah anak yang dapat digunakan sebagai referensi:

SURAT PERJANJIAN TUNTUTAN NAFKAH ANAK

Nomor: ...

Tanggal: ...

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Bapak/Ibu (Nama Pihak Pertama),

  • Alamat: ...
  • Nomor Telepon: ...
  • Berkewarganegaraan: ...

2. Bapak/Ibu (Nama Pihak Kedua),

  • Alamat: ...
  • Nomor Telepon: ...
  • Berkewarganegaraan: ...

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami berdua telah sepakat dan bersepakat untuk membuat Perjanjian Tuntutan Nafkah Anak sebagai berikut:

PASAL 1

Perihal Perjanjian

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani untuk mengatur kewajiban Pihak Kedua dalam memberikan nafkah kepada anak yang bernama (Nama Anak), yang merupakan anak kandung dari kedua belah pihak.

PASAL 2

Ketentuan Nafkah

a. Pihak Kedua berkewajiban memberikan nafkah kepada (Nama Anak) sebesar (Jumlah Rupiah) setiap bulan. b. Pembayaran nafkah dilakukan setiap tanggal (Tanggal) setiap bulannya melalui (Metode Pembayaran). c. Pihak Kedua wajib menyerahkan bukti pembayaran kepada Pihak Pertama. d. Pembayaran nafkah akan diperhitungkan berdasarkan (Indeks Kenaikan Harga) yang berlaku.

PASAL 3

Kejadian Luar Biasa

Dalam hal terjadi kejadian luar biasa seperti sakit, bencana alam, atau kebutuhan lain yang mendesak, Pihak Kedua bersedia untuk memberikan bantuan tambahan kepada (Nama Anak) sesuai dengan kebutuhannya.

PASAL 4

Pengawasan dan Penyelesaian Sengketa

a. Pelaksanaan Perjanjian ini diawasi dan dibantu oleh (Nama Lembaga/Pihak Ketiga). b. Dalam hal terjadi sengketa yang timbul dari Perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui (Proses Penyelesaian Sengketa).

PASAL 5

Ketentuan Lain

a. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bundel, yang masing-masing berbunyi sama dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. b. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk diketahui oleh kedua belah pihak.

Pihak Pertama,

(Tanda Tangan)

(Nama Tercetak)

Pihak Kedua,

(Tanda Tangan)

(Nama Tercetak)

Catatan:

  • Contoh surat di atas hanya sebagai contoh dan mungkin tidak sesuai dengan semua kasus.
  • Anda perlu menyesuaikan isi surat dengan kebutuhan dan situasi yang terjadi.
  • Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan pengacara untuk memastikan perjanjian yang dibuat sudah sesuai dengan hukum dan keinginan semua pihak.

Semoga informasi ini bermanfaat!