Contoh Surat Permohonan Eksekusi Perdata

3 min read Oct 21, 2024
Contoh Surat Permohonan Eksekusi Perdata

Contoh Surat Permohonan Eksekusi Perdata

Berikut adalah contoh surat permohonan eksekusi perdata yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri [Nama Kota]

di Tempat

Perihal: Permohonan Eksekusi Putusan Perkara No. [Nomor Perkara]

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: [Nama Pemohon] Alamat: [Alamat Pemohon] No. Telp: [Nomor Telepon Pemohon]

Melalui kuasa hukumnya:

Nama: [Nama Kuasa Hukum] Alamat: [Alamat Kantor Kuasa Hukum] No. Telp: [Nomor Telepon Kuasa Hukum]

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama:

[Nama Pihak yang Dimohonkan Eksekusinya] Alamat: [Alamat Pihak yang Dimohonkan Eksekusinya]

Dengan ini mengajukan permohonan eksekusi terhadap putusan Pengadilan Negeri [Nama Kota] Nomor: [Nomor Perkara] tanggal [Tanggal Putusan] dalam perkara:

[Nama Pihak Penggugat] melawan [Nama Pihak Tergugat]

Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap dan menyatakan bahwa:

  • [Isi Putusan Perkara yang Menyatakan Kewajiban Pihak Tergugat]

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri [Nama Kota] untuk mengeluarkan Surat Perintah Eksekusi terhadap putusan tersebut.

Sebagai lampiran permohonan ini kami sertakan:

  1. Salinan Putusan Pengadilan Negeri [Nama Kota] Nomor: [Nomor Perkara] tanggal [Tanggal Putusan].
  2. Salinan Akta Perjanjian [Jenis Perjanjian] Nomor: [Nomor Akta Perjanjian].
  3. Surat Kuasa khusus.

Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Pemohon]

[Tanda Tangan Pemohon]

[Stempel Pemohon]

Catatan:

  • Silahkan ganti isi surat permohonan dengan data yang sesuai dengan kasus Anda.
  • Pastikan semua lampiran yang disertakan sudah lengkap dan sesuai dengan isi permohonan.
  • Anda dapat berkonsultasi dengan pengacara untuk memastikan bahwa permohonan eksekusi Anda dibuat dengan benar dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai contoh dan tidak dapat menggantikan nasihat hukum profesional. Jika Anda membutuhkan bantuan hukum, silakan berkonsultasi dengan pengacara.