Contoh Surat Permohonan Pengembalian Barang Inventaris

3 min read Oct 24, 2024
Contoh Surat Permohonan Pengembalian Barang Inventaris

Contoh Surat Permohonan Pengembalian Barang Inventaris

Berikut ini adalah contoh surat permohonan pengembalian barang inventaris yang dapat Anda gunakan sebagai panduan:

[Nama Instansi/Lembaga] [Alamat Instansi/Lembaga] [Nomor Telepon/Fax] [Email]

Perihal: Permohonan Pengembalian Barang Inventaris

Kepada Yth. [Nama Penerima Surat] [Jabatan Penerima Surat] [Instansi/Lembaga Penerima Surat] [Alamat Instansi/Lembaga Penerima Surat]

Dengan hormat,

Melalui surat ini, kami [Nama Pemohon] selaku [Jabatan Pemohon] di [Instansi/Lembaga Pemohon] ingin mengajukan permohonan pengembalian barang inventaris milik [Instansi/Lembaga Penerima Surat] yang telah kami pinjam sebelumnya.

Barang inventaris yang dimaksud adalah:

  • [Nama Barang 1] dengan [Nomor Inventaris 1]
  • [Nama Barang 2] dengan [Nomor Inventaris 2]
  • [Nama Barang 3] dengan [Nomor Inventaris 3]

Barang inventaris tersebut telah kami pinjam sejak [Tanggal Peminjaman] dan digunakan untuk [Tujuan Peminjaman].

Kami mohon agar [Instansi/Lembaga Penerima Surat] dapat menerima kembali barang inventaris tersebut pada [Tanggal Pengembalian yang Diusulkan] atau [Tanggal Pengembalian yang Fleksibel] .

Sebagai bukti pengembalian, kami akan menyerahkan [Bukti Pengembalian Barang, misalnya: Surat Penerimaan] kepada [Nama Penerima Barang] di [Instansi/Lembaga Penerima Surat] .

Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Pemohon] [Jabatan Pemohon]

[Tanda Tangan] [Nama Terang] [Stempel]

Catatan:

  • Anda dapat menyesuaikan isi surat dengan kebutuhan dan situasi Anda.
  • Pastikan informasi pada surat benar dan lengkap.
  • Lampirkan dokumen pendukung yang diperlukan, misalnya: surat peminjaman, bukti peminjaman.
  • Kirim surat permohonan ini melalui [Metode Pengiriman, misalnya: Kurir, Email] dan [Cara Pengiriman, misalnya: Surat Resmi, Email] kepada pihak yang berwenang di [Instansi/Lembaga Penerima Surat].