Contoh Surat Pernyataan Ganti Rugi Barang Hilang
Berikut adalah contoh surat pernyataan ganti rugi barang hilang yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:
SURAT PERNYATAAN GANTI RUGI BARANG HILANG
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : .......................................... Alamat : .......................................... Nomor Telepon : ..........................................
Dengan ini menyatakan bahwa:
- Saya telah kehilangan barang berupa .......................................... (sebutkan jenis barang) dengan merk/jenis .......................................... (sebutkan merk/jenis barang) dan nomor seri/kode .......................................... (sebutkan nomor seri/kode barang) di .......................................... (sebutkan lokasi kehilangan).
- Kehilangan barang tersebut terjadi pada tanggal .......................................... (sebutkan tanggal kehilangan).
- Saya telah melakukan pencarian barang tersebut, namun hingga saat ini belum ditemukan.
- Atas kehilangan barang tersebut, saya mengajukan permohonan ganti rugi kepada .......................................... (sebutkan nama pihak yang dituju) dengan rincian sebagai berikut:
- Nilai barang: Rp .......................................... (sebutkan nilai barang)
- Biaya penggantian: Rp .......................................... (sebutkan biaya penggantian)
- Saya bersedia bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan ini dan bersedia menerima segala konsekuensi hukum yang ditimbulkan jika pernyataan ini terbukti tidak benar.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat Saya,
..........................................
Catatan:
- Gantilah bagian yang bertanda titik-titik dengan data yang sesuai.
- Pastikan Anda mencantumkan tanggal pembuatan surat.
- Anda dapat menambahkan informasi tambahan seperti kronologi kejadian kehilangan barang.
- Anda dapat menyertakan bukti pendukung seperti laporan kehilangan ke pihak berwenang.
Penting:
Surat pernyataan ini hanya contoh dan perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sebenarnya. Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau profesional terkait untuk mendapatkan informasi dan bantuan yang lebih akurat.
