Contoh Surat Pernyataan Perjanjian Hak Asuh Anak

4 min read Oct 28, 2024
Contoh Surat Pernyataan Perjanjian Hak Asuh Anak

Contoh Surat Pernyataan Perjanjian Hak Asuh Anak

Berikut adalah contoh surat pernyataan perjanjian hak asuh anak yang dapat Anda gunakan sebagai panduan:

SURAT PERNYATAAN PERJANJIAN HAK ASUH ANAK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama: ..................................................................... Alamat: ..................................................................... Nomor Identitas: ..................................................................... Dalam hal ini bertindak untuk dirinya sendiri dan sebagai ayah/ibu dari anak bernama: .....................................................................

  2. Nama: ..................................................................... Alamat: ..................................................................... Nomor Identitas: ..................................................................... Dalam hal ini bertindak untuk dirinya sendiri dan sebagai ayah/ibu dari anak bernama: .....................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa kami telah sepakat dan bersepakat untuk membuat perjanjian hak asuh anak sebagai berikut:

Pasal 1. Hak Asuh Anak

  • Anak bernama ....................................................................., di bawah umur, yang lahir pada tanggal ....................................................................., berdomisili di ....................................................................., akan diasuh oleh ayah/ibu atas nama ....................................................................., selanjutnya disebut Pihak Pertama.
  • Pihak Kedua berhak untuk bertemu dan berkomunikasi dengan anak secara berkala, yaitu:
    • .....................................................................
    • .....................................................................
    • .....................................................................

Pasal 2. Kewajiban Pihak Pertama

  • Pihak Pertama wajib memberikan kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan yang layak bagi anak.
  • Pihak Pertama wajib menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak.
  • Pihak Pertama wajib memberikan kesempatan bagi Pihak Kedua untuk bertemu dan berkomunikasi dengan anak sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1.

Pasal 3. Kewajiban Pihak Kedua

  • Pihak Kedua wajib memberikan nafkah untuk anak sebesar ..................................................................... setiap bulan.
  • Pihak Kedua wajib menghormati hak asuh anak yang diberikan kepada Pihak Pertama.
  • Pihak Kedua wajib memberikan kesempatan bagi Pihak Pertama untuk berkomunikasi dengan anak sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1.

Pasal 4. Penyelesaian Sengketa

  • Segala sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat antara kedua belah pihak.
  • Jika tidak tercapai kesepakatan, maka sengketa akan diselesaikan melalui jalur hukum.

Pasal 5. Ketentuan Lainnya

  • Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak menerima satu rangkap.
  • Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

Demikian Surat Pernyataan Perjanjian Hak Asuh Anak ini dibuat dengan sebenarnya.

Dibuat di .....................................................................

Pada tanggal .....................................................................

Tanda Tangan

Pihak Pertama: .....................................................................

Pihak Kedua: .....................................................................

Catatan:

  • Silakan modifikasi isi perjanjian sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan kedua belah pihak.
  • Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan pengacara atau mediator untuk memastikan bahwa perjanjian hak asuh anak yang Anda buat memenuhi persyaratan hukum dan melindungi kepentingan terbaik anak.

Penting:

  • Perjanjian hak asuh anak sebaiknya dibuat secara tertulis dan disahkan di hadapan notaris.
  • Perjanjian ini hanya sebagai contoh dan tidak dapat digunakan sebagai dasar hukum yang mengikat. Anda harus berkonsultasi dengan profesional hukum untuk mendapatkan nasihat hukum yang akurat.