Contoh Penamaan Senyawa

7 min read Aug 22, 2024
Contoh Penamaan Senyawa

Contoh Penamaan Senyawa

Penamaan senyawa kimia sangat penting dalam kimia. Nama senyawa kimia harus unik, mudah diingat, dan mencerminkan struktur kimia senyawa tersebut. Berikut ini beberapa contoh penamaan senyawa kimia:

Senyawa Anorganik

1. Senyawa Biner Senyawa biner terdiri dari dua unsur. Penamaan senyawa biner umumnya mengikuti aturan berikut:

  • Unsur yang lebih elektropositif disebutkan terlebih dahulu.
  • Unsur yang lebih elektronegatif disebutkan terakhir, dengan akhiran -ida.
  • Penambahan awalan (mono-, di-, tri-, tetra-, dsb.) untuk menunjukkan jumlah atom setiap unsur.

Contoh:

  • NaCl: Natrium klorida
  • MgO: Magnesium oksida
  • H2S: Hidrogen sulfida

2. Senyawa Terner Senyawa terner terdiri dari tiga unsur. Penamaan senyawa terner umumnya mengikuti aturan berikut:

  • Unsur logam disebutkan terlebih dahulu.
  • Nama anion disebutkan terakhir.

Contoh:

  • Na2SO4: Natrium sulfat
  • KNO3: Kalium nitrat
  • CaCO3: Kalsium karbonat

3. Asam Asam adalah senyawa yang mengandung ion hidrogen (H+) yang dapat dilepas dalam larutan. Penamaan asam umumnya mengikuti aturan berikut:

  • Awalan hidro- digunakan jika asam tersebut hanya mengandung hidrogen dan non-logam.
  • Nama anion diikuti akhiran -ida untuk asam halida, dan akhiran -at atau -it untuk asam okso.

Contoh:

  • HCl: Asam klorida
  • H2SO4: Asam sulfat
  • HNO3: Asam nitrat

Senyawa Organik

1. Alkana Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Penamaan alkana mengikuti aturan IUPAC:

  • Penamaan berdasarkan jumlah atom karbon (metana, etana, propana, butana, pentana, heksana, dsb.)
  • Penambahan awalan untuk menunjukkan cabang (metil, etil, propil, butil, dsb.)
  • Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor terkecil untuk cabang.

Contoh:

  • CH4: Metana
  • C2H6: Etana
  • C3H8: Propana
  • CH3CH2CH2CH3: Butana
  • CH3CH2CH(CH3)CH3: 2-Metilbutana

2. Alkena Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh, yaitu senyawa yang mengandung setidaknya satu ikatan rangkap dua antara atom karbon. Penamaan alkena mengikuti aturan IUPAC:

  • Penamaan berdasarkan jumlah atom karbon (etena, propena, butena, dsb.)
  • Penambahan akhiran -ena untuk menunjukkan adanya ikatan rangkap dua.
  • Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor terkecil untuk ikatan rangkap dua.

Contoh:

  • CH2=CH2: Etana
  • CH2=CHCH3: Propena
  • CH3CH=CHCH3: 2-Butena

3. Alkuna Alkuna adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh, yaitu senyawa yang mengandung setidaknya satu ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Penamaan alkuna mengikuti aturan IUPAC:

  • Penamaan berdasarkan jumlah atom karbon (etuna, propena, butuna, dsb.)
  • Penambahan akhiran -una untuk menunjukkan adanya ikatan rangkap tiga.
  • Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor terkecil untuk ikatan rangkap tiga.

Contoh:

  • HC≡CH: Etuna
  • HC≡CCH3: Propuna
  • CH3C≡CCH3: 2-Butuna

4. Senyawa Siklik Senyawa siklik adalah senyawa yang memiliki struktur lingkaran. Penamaan senyawa siklik mengikuti aturan IUPAC:

  • Nama dasar untuk siklus (siklopropana, siklobutana, siklopentana, dsb.)
  • Penambahan awalan untuk menunjukkan cabang (metil, etil, propil, dsb.)
  • Penomoran rantai dimulai dari atom karbon yang terikat pada cabang.

Contoh:

  • C3H6: Siklopropana
  • C4H8: Siklobutana
  • C5H10: Siklopentana

5. Senyawa Aromatik Senyawa aromatik adalah senyawa yang mengandung cincin benzena. Penamaan senyawa aromatik umumnya mengikuti aturan IUPAC:

  • Nama dasar "benzena"
  • Penambahan awalan untuk menunjukkan substituen (metil, etil, propil, dsb.)
  • Penomoran cincin dimulai dari substituen yang pertama dan dilanjutkan searah jarum jam.

Contoh:

  • C6H6: Benzena
  • C6H5CH3: Toluena
  • C6H5NO2: Nitrobenzena

6. Senyawa Fungsi Senyawa fungsi adalah senyawa yang mengandung gugus fungsi. Penamaan senyawa fungsi umumnya mengikuti aturan IUPAC:

  • Nama dasar untuk rantai utama
  • Nama gugus fungsi
  • Penomoran rantai utama dimulai dari atom karbon yang terikat pada gugus fungsi.

Contoh:

  • CH3OH: Metanol (alkohol)
  • CH3COOH: Asam asetat (asam karboksilat)
  • CH3CHO: Etanal (aldehida)
  • CH3COCH3: Propanon (keton)

Penamaan Senyawa Kompleks

Penamaan senyawa kompleks lebih kompleks daripada penamaan senyawa sederhana. Senyawa kompleks umumnya mengandung ion logam pusat dan ligan. Penamaan senyawa kompleks mengikuti aturan IUPAC:

  • Nama ligan disebutkan terlebih dahulu, diikuti dengan jumlahnya (mono-, di-, tri-, tetra-, dsb.)
  • Nama ion logam disebutkan terakhir, dengan akhiran -at atau -it
  • Bilangan oksidasi ion logam ditulis dalam tanda kurung Romawi setelah nama ion logam.

Contoh:

  • [Fe(CN)6]4-: Tetrasioferrat(II)
  • [Co(NH3)6]3+: Heksammin Kobalt(III)

Kesimpulan

Penamaan senyawa kimia sangat penting untuk komunikasi yang jelas dan efektif dalam kimia. Penamaan senyawa kimia mengikuti aturan-aturan tertentu yang ditetapkan oleh IUPAC. Dengan memahami aturan-aturan tersebut, kita dapat menamai senyawa kimia dengan benar dan memahaminya dengan baik.