Contoh Surat Dinas Dan Kesalahannya

5 min read Aug 30, 2024
Contoh Surat Dinas Dan Kesalahannya

Contoh Surat Dinas dan Kesalahan Umum

Surat dinas merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis yang resmi dan digunakan dalam lingkup organisasi atau instansi. Surat dinas harus disusun dengan format dan kaidah penulisan yang benar agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Berikut adalah contoh surat dinas dan kesalahan umum yang sering terjadi:

Contoh Surat Dinas

Perihal: Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth. Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jakarta di Tempat

Dengan hormat,

Melalui surat ini, kami, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia, mohon izin untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Jakarta dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul "Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa".

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal [tanggal], pukul [jam] hingga [jam] di kelas [kelas]. Kami bermaksud untuk melakukan observasi dan wawancara terhadap siswa dan guru sebagai sumber data penelitian.

Kami berharap Bapak/Ibu Kepala Sekolah berkenan memberikan izin dan dukungan atas pelaksanaan penelitian ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Mahasiswa] [Nomor Mahasiswa]

Kesalahan Umum dalam Surat Dinas

Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam penulisan surat dinas:

1. Kesalahan Format dan Tata Letak

  • Penempatan Kop Surat: Posisi kop surat harus berada di bagian atas sebelah kiri, tepat di bawah identitas pengirim.
  • Pemilihan Font: Gunakan font yang mudah dibaca, seperti Arial atau Times New Roman dengan ukuran 12 pt.
  • Spasi: Gunakan spasi 1,5 baris untuk paragraf dalam surat dinas.
  • Penomoran: Gunakan nomor surat dan tanggal surat yang sesuai dengan aturan instansi.

2. Kesalahan Penggunaan Bahasa

  • Bahasa Formal: Gunakan bahasa resmi dan baku sesuai dengan EYD. Hindari penggunaan bahasa gaul, singkatan, atau kata-kata yang tidak baku.
  • Kalimat Jelas dan Ringkas: Pastikan kalimat dalam surat dinas mudah dipahami dan tidak bertele-tele.
  • Kesalahan Ejaan dan Tanda Baca: Perhatikan penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar.

3. Kesalahan Isi Surat

  • Perihal yang Tidak Jelas: Pastikan perihal surat jelas dan menggambarkan isi surat dengan tepat.
  • Tujuan Surat Tidak Terdefinisi: Tujuan surat harus jelas dan terarah.
  • Informasi yang Tidak Lengkap: Pastikan semua informasi penting, seperti tanggal, waktu, dan tempat, tercantum dalam surat.

4. Kesalahan Penulisan Alamat

  • Alamat Pengirim dan Penerima: Pastikan alamat pengirim dan penerima ditulis dengan lengkap dan benar.
  • Penempatan Alamat: Alamat pengirim ditulis di bagian kiri bawah surat, sedangkan alamat penerima ditulis di bagian atas sebelah kanan surat.

5. Kesalahan Penulisan Nama dan Jabatan

  • Nama dan Jabatan Pengirim dan Penerima: Pastikan nama dan jabatan pengirim dan penerima ditulis dengan benar dan lengkap.
  • Penempatan Nama dan Jabatan: Nama dan jabatan pengirim ditulis di bawah tanda tangan, sedangkan nama dan jabatan penerima ditulis di bagian atas sebelah kiri surat.

Penting untuk diingat: Kesalahan dalam penulisan surat dinas dapat menimbulkan kesalahpahaman dan memunculkan citra negatif terhadap instansi pengirim. Oleh karena itu, pastikan semua elemen dalam surat dinas ditulis dengan benar dan sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku.