Contoh Surat Pembatalan Kuasa Pengacara

3 min read Oct 06, 2024
Contoh Surat Pembatalan Kuasa Pengacara

Contoh Surat Pembatalan Kuasa Pengacara

Surat Pembatalan Kuasa ini dibuat dan ditandatangani oleh:

Nama: [Nama Pemberi Kuasa] Alamat: [Alamat Pemberi Kuasa] Nomor Identitas: [Nomor Identitas Pemberi Kuasa]

Perihal: Pembatalan Kuasa Pengacara

Dengan ini, saya menyatakan membatalkan Surat Kuasa yang saya berikan kepada:

Nama: [Nama Penerima Kuasa] Alamat: [Alamat Penerima Kuasa] Nomor Identitas: [Nomor Identitas Penerima Kuasa]

Surat Kuasa yang saya batalkan tersebut tertanggal [Tanggal Surat Kuasa] dan diberi nomor [Nomor Surat Kuasa].

Pembatalan Surat Kuasa ini dilakukan karena [Alasan Pembatalan].

Demikian surat pembatalan ini saya buat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Hormat Saya,

[Tanda Tangan Pemberi Kuasa]

[Nama Pemberi Kuasa]

Catatan:

  • Isi surat dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
  • Surat pembatalan kuasa sebaiknya dibuat dengan jelas dan spesifik, serta ditandatangani di atas materai.
  • Sebaiknya surat pembatalan kuasa diserahkan langsung kepada penerima kuasa dan dibuat rangkap dua.
  • Anda dapat berkonsultasi dengan pengacara untuk memastikan bahwa surat pembatalan kuasa yang Anda buat sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Penting untuk Diperhatikan

  • Alasan Pembatalan: Pastikan untuk menyebutkan alasan pembatalan surat kuasa dengan jelas dan spesifik.
  • Bukti Surat Kuasa: Siapkan salinan Surat Kuasa yang akan dibatalkan sebagai bukti.
  • Penyerahan Surat: Pastikan surat pembatalan kuasa diterima oleh penerima kuasa.
  • Kesepakatan Bersama: Jika memungkinkan, buatlah kesepakatan bersama dengan penerima kuasa tentang pembatalan surat kuasa untuk menghindari konflik di kemudian hari.

Saran

  • Konsultasi dengan Pengacara: Sebaiknya berkonsultasi dengan pengacara untuk mendapatkan bantuan dalam membuat surat pembatalan kuasa yang benar dan sah.
  • Proses Hukum: Jika terdapat sengketa terkait surat kuasa, Anda perlu mengikuti proses hukum yang berlaku.

Catatan:

Artikel ini hanya memberikan informasi umum dan bukan merupakan nasihat hukum. Untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat, Anda perlu berkonsultasi dengan pengacara.