Contoh Surat Perikatan Audit

4 min read Oct 17, 2024
Contoh Surat Perikatan Audit

Contoh Surat Perikatan Audit

Surat Perikatan Audit merupakan dokumen penting yang berisi kesepakatan antara auditor independen dengan klien yang diaudit. Dokumen ini memuat ruang lingkup audit, tanggung jawab auditor dan klien, serta persyaratan lainnya.

Berikut ini contoh Surat Perikatan Audit:

[Nama Kantor Akuntan Publik]

[Alamat Kantor]

[Nomor Telepon]

[Email]

[Tanggal]

Kepada Yth.

[Nama Klien]

[Alamat Klien]

Perihal: Surat Perikatan Audit

Dengan hormat,

Sehubungan dengan permintaan Bapak/Ibu untuk melakukan audit atas [jenis laporan keuangan yang diaudit] untuk periode [periode yang diaudit], dengan ini kami sampaikan Surat Perikatan Audit ini.

1. Latar Belakang

[Klien] meminta kami untuk melakukan audit atas [jenis laporan keuangan yang diaudit] untuk periode [periode yang diaudit] dengan tujuan [tujuan audit, contoh: untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia].

2. Ruang Lingkup Audit

Audit yang kami lakukan akan meliputi:

  • [Daftar item yang diaudit, contoh: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan]
  • [Daftar item yang diaudit, contoh: prosedur internal pengendalian, transaksi yang material]

3. Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami sebagai auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas [jenis laporan keuangan yang diaudit] yang telah diaudit berdasarkan hasil audit yang dilakukan.

4. Tanggung Jawab Klien

Tanggung jawab klien adalah untuk:

  • Menyediakan informasi yang relevan dan lengkap kepada auditor.
  • Memberikan akses yang memadai kepada auditor untuk melakukan audit.
  • Memastikan bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

5. Batasan Audit

Audit yang dilakukan memiliki beberapa batasan, antara lain:

  • [Contoh batasan, contoh: audit tidak meliputi penemuan kesalahan yang disengaja]
  • [Contoh batasan, contoh: audit tidak meliputi penilaian risiko dan dampaknya]

6. Biaya dan Pembayaran

Biaya audit adalah [total biaya] yang akan dibayarkan oleh klien. Pembayaran akan dilakukan dengan cara [cara pembayaran, contoh: transfer bank] dalam waktu [jangka waktu] setelah [kejadian, contoh: diterimanya laporan hasil audit].

7. Penghentian Perikatan

Perikatan audit dapat dihentikan atas permintaan klien atau auditor dengan memberikan pemberitahuan tertulis [jangka waktu] sebelum tanggal berakhirnya perikatan.

8. Penyelesaian Perselisihan

Perselisihan yang timbul sehubungan dengan perikatan audit ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat. Jika tidak tercapai kesepakatan, maka akan diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.

9. Persetujuan

Dengan ditandatanganinya Surat Perikatan Audit ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk mematuhi ketentuan yang tercantum dalam Surat Perikatan Audit ini.

Hormat kami,

[Nama Kantor Akuntan Publik]

[Nama Auditor]

[Tanda Tangan Auditor]

[Stempel Kantor Akuntan Publik]

[Nama Klien]

[Tanda Tangan Klien]

[Stempel Klien]

Catatan:

  • Contoh Surat Perikatan Audit ini hanya sebagai panduan.
  • Anda perlu menyesuaikan isi Surat Perikatan Audit dengan kebutuhan dan situasi Anda.
  • Anda perlu berkonsultasi dengan auditor independen untuk mendapatkan Surat Perikatan Audit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Semoga contoh surat perikatan audit ini bermanfaat bagi Anda.

Related Post