Contoh Surat Pernyataan Nikah Siri
Surat pernyataan nikah siri adalah dokumen yang menyatakan bahwa dua orang telah melakukan pernikahan secara siri. Dokumen ini biasanya dibuat sebagai bukti atas pernikahan yang dilakukan secara informal.
Berikut adalah contoh surat pernyataan nikah siri:
SURAT PERNYATAAN NIKAH SIRI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama: [Nama Suami]
- Tempat dan Tanggal Lahir: [Tempat dan Tanggal Lahir Suami]
- Pekerjaan: [Pekerjaan Suami]
- Alamat: [Alamat Suami]
Dan
- Nama: [Nama Istri]
- Tempat dan Tanggal Lahir: [Tempat dan Tanggal Lahir Istri]
- Pekerjaan: [Pekerjaan Istri]
- Alamat: [Alamat Istri]
Dengan ini menyatakan bahwa kami berdua telah melangsungkan pernikahan secara siri pada tanggal [Tanggal Pernikahan] di [Tempat Pernikahan] dengan [Nama Saksi 1] dan [Nama Saksi 2] sebagai saksi.
Pernikahan ini dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama tanpa paksaan dari pihak manapun dan dilangsungkan dengan penuh kesadaran dan kerelaan hati. Kami berdua berkomitmen untuk menjalani kehidupan pernikahan ini dengan penuh tanggung jawab dan saling menghormati.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
**[Tempat], [Tanggal]
Tanda Tangan Suami
Tanda Tangan Istri
Saksi 1
Saksi 2
Catatan:
- Surat pernyataan ini dibuat dan ditandatangani di atas materai Rp. 10.000,-
- Surat pernyataan ini dapat digunakan sebagai bukti atas pernikahan siri di berbagai keperluan, seperti:
- Mengurus akta kelahiran anak
- Mengurus surat keterangan nikah
- Mengurus warisan
- Mengurus dokumen kependudukan lainnya
Penting untuk diingat:
- Nikah siri tidak diakui secara hukum di Indonesia.
- Meskipun surat pernyataan nikah siri dapat digunakan sebagai bukti, tetapi status pernikahan siri tidak sama dengan pernikahan resmi yang tercatat di KUA.
- Jika ingin mendapatkan pengakuan hukum, maka pernikahan siri harus diresmikan melalui pernikahan resmi di KUA.
Disclaimer: Contoh surat pernyataan nikah siri ini hanyalah contoh. Anda perlu menyesuaikannya dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Sebaiknya konsultasikan dengan pihak berwenang, seperti Kantor Urusan Agama (KUA) atau pengacara, untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang pernikahan siri.
