Contoh Surat Perikatan Audit
Surat Perikatan Audit merupakan dokumen penting yang berisi kesepakatan antara auditor dengan klien tentang ruang lingkup audit yang akan dilakukan. Dokumen ini menjabarkan tujuan audit, tanggung jawab auditor dan klien, serta batasan-batasan yang berlaku dalam pelaksanaan audit.
Berikut contoh surat perikatan audit yang bisa Anda gunakan sebagai panduan:
[Nama Kantor Akuntan Publik]
[Alamat Kantor]
[Nomor Telepon]
[Email]
[Tanggal]
Kepada:
[Nama Klien]
[Alamat Klien]
Perihal: Surat Perikatan Audit
Dengan hormat,
Sehubungan dengan permintaan Bapak/Ibu untuk melakukan audit atas laporan keuangan [Nama Perusahaan] untuk periode yang berakhir pada [Tanggal], dengan ini kami sampaikan surat perikatan audit ini sebagai dasar pelaksanaan audit.
Ruang Lingkup Audit:
Audit yang akan kami lakukan meliputi:
- Pemeriksaan atas laporan keuangan [Nama Perusahaan] untuk periode yang berakhir pada [Tanggal].
- Pemeriksaan atas sistem pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan.
- Pemberian pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Tanggung Jawab Auditor:
Kami akan menjalankan audit dengan profesionalitas dan independensi. Tanggung jawab kami meliputi:
- Melaksanakan audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Standar Auditing (SA).
- Memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan.
- Memberikan rekomendasi perbaikan atas kelemahan yang ditemukan dalam sistem pengendalian internal.
Tanggung Jawab Klien:
Tanggung jawab klien meliputi:
- Menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan audit.
- Memberikan akses penuh kepada auditor terhadap semua dokumen dan catatan yang relevan.
- Memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada auditor akurat dan lengkap.
- Menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan audit.
Batasan Audit:
Audit ini memiliki batasan sebagai berikut:
- Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat kesalahan atau kelalaian yang tidak terdeteksi dalam audit.
- Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap yang diberikan oleh klien.
- Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat faktor eksternal yang berada di luar kendali auditor.
Biaya Audit:
Biaya audit akan dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melakukan audit. Rincian biaya audit akan kami sampaikan kepada Bapak/Ibu secara terpisah.
Penutup:
Dengan ditandatanganinya surat perikatan audit ini, kami dan Bapak/Ibu sepakat untuk menjalankan kewajiban masing-masing sesuai dengan ketentuan yang tercantum di atas.
Hormat kami,
[Nama Kantor Akuntan Publik]
[Tanda Tangan dan Stempel]
Catatan:
- Surat perikatan audit ini hanya contoh dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
- Anda dapat menambahkan atau mengurangi klausul dalam surat perikatan audit sesuai dengan kesepakatan dengan klien.
- Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan akuntan publik profesional untuk mendapatkan panduan dalam membuat surat perikatan audit yang tepat.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membuat Surat Perikatan Audit:
- Jelas dan Ringkas: Isi surat harus mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
- Spesifik: Jelaskan dengan detail mengenai ruang lingkup audit, tanggung jawab, dan batasan yang berlaku.
- Kesepakatan Bersama: Pastikan surat perikatan audit disepakati oleh kedua belah pihak (auditor dan klien).
- Ditandatangani dan Distempel: Surat perikatan audit harus ditandatangani dan distempel oleh kedua belah pihak sebagai tanda kesepakatan.
Anda dapat mengunduh contoh surat perikatan audit dalam format PDF di internet dengan melakukan pencarian menggunakan kata kunci "contoh surat perikatan audit pdf".
Ingat, surat perikatan audit merupakan dokumen yang penting dan harus dibuat dengan cermat. Konsultasikan dengan akuntan publik profesional untuk mendapatkan panduan dalam membuat surat perikatan audit yang tepat.
