Contoh Surat Perjanjian Cicilan Hp

4 min read Oct 18, 2024
Contoh Surat Perjanjian Cicilan Hp

Contoh Surat Perjanjian Cicilan HP

Berikut adalah contoh surat perjanjian cicilan HP yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

SURAT PERJANJIAN CICILAN HANDPHONE

No. : ... / ... / ...

Tanggal : ... ... ...

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Pihak Pertama (Pemberi Pinjaman)

  • Nama : .................................................
  • Alamat : .................................................
  • No. Telp : .................................................
  • No. KTP : .................................................

2. Pihak Kedua (Penerima Pinjaman)

  • Nama : .................................................
  • Alamat : .................................................
  • No. Telp : .................................................
  • No. KTP : .................................................

Dengan ini sepakat untuk membuat Perjanjian Cicilan Handphone dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1: Perihal

Perjanjian ini mengatur tentang cicilan pembayaran Handphone merek ................................................. dengan spesifikasi ................................................. (sebutkan spesifikasi lengkap), yang selanjutnya disebut "Barang".

Pasal 2: Harga dan Cara Pembayaran

  • Harga Barang yang disepakati adalah sebesar Rp. .................................................
  • Pembayaran dilakukan secara cicilan selama ................................................. bulan dengan rincian sebagai berikut:
    • Cicilan per bulan : Rp. .................................................
    • Total cicilan : Rp. .................................................
  • Pembayaran cicilan dilakukan setiap tanggal ................................................. melalui ................................................. (cara pembayaran: transfer bank, tunai, dll) ke rekening atas nama ................................................. dengan nomor rekening .................................................

Pasal 3: Jaminan

  • Pihak Kedua menyerahkan ................................................. (misalnya: Kartu Tanda Penduduk) sebagai jaminan atas cicilan pembayaran Barang.
  • Pihak Kedua bersedia menyerahkan Barang sebagai jaminan jika terjadi keterlambatan pembayaran cicilan selama ................................................. hari.

Pasal 4: Keterlambatan Pembayaran

  • Pihak Kedua wajib membayar denda keterlambatan sebesar ................................................. % per hari dari jumlah cicilan yang terlambat.
  • Jika Pihak Kedua menunggak pembayaran cicilan selama ................................................. hari, Pihak Pertama berhak menuntut Barang dan jaminan yang telah diserahkan.

Pasal 5: Pembatalan Perjanjian

  • Pihak Kedua berhak membatalkan perjanjian ini dengan mengembalikan Barang dan membayar cicilan yang telah terlewati.
  • Pihak Pertama berhak membatalkan perjanjian ini dengan mengembalikan uang muka yang telah dibayarkan oleh Pihak Kedua, jika Pihak Kedua tidak memenuhi kewajiban pembayaran cicilan sesuai dengan perjanjian.

Pasal 6: Penyelesaian Sengketa

  • Segala permasalahan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
  • Jika tidak tercapai kesepakatan, maka permasalahan akan diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.

Pasal 7: Ketentuan Lain

  • Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak menerima satu rangkap yang memiliki kekuatan hukum yang sama.
  • Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Demikian Perjanjian Cicilan Handphone ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Pihak Pertama (Pemberi Pinjaman)

.................................................

Pihak Kedua (Penerima Pinjaman)

.................................................

Saksi

  1. .................................................
  2. .................................................

Catatan:

  • Anda perlu menyesuaikan isi surat perjanjian ini dengan kondisi dan kesepakatan Anda dengan pihak lain.
  • Pastikan semua klausul dalam perjanjian dirumuskan secara jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda.
  • Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan pihak yang ahli hukum sebelum menandatangani surat perjanjian ini.