Contoh Surat Perjanjian Di Bawah Tangan Pdf

7 min read Oct 18, 2024
Contoh Surat Perjanjian Di Bawah Tangan Pdf

Contoh Surat Perjanjian di Bawah Tangan (PDF)

Surat perjanjian di bawah tangan adalah surat perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh para pihak tanpa disahkan oleh pejabat yang berwenang, seperti notaris. Meskipun tidak memiliki kekuatan hukum yang sama dengan surat perjanjian yang disahkan notaris, surat perjanjian di bawah tangan tetap memiliki kekuatan hukum dan dapat digunakan sebagai bukti dalam persidangan.

Berikut adalah contoh surat perjanjian di bawah tangan yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

PERJANJIAN

PERJANJIAN PINJAMAN UANG

Pada hari ini, ………………., tanggal ………………., bertempat di ………………………………., kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Pertama:

Nama : ……………….. Alamat : ……………….. Jabatan : ……………….. (selanjutnya disebut sebagai "PEMINJAM")

Kedua:

Nama : ……………….. Alamat : ……………….. Jabatan : ……………….. ** (selanjutnya disebut sebagai "PEMEMBERI PINJAMAN")**

Kedua belah pihak selanjutnya disebut sebagai "PIHAK")

Menyatakan dengan sebenarnya telah mencapai kesepakatan untuk melakukan perjanjian pinjam meminjam uang dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Pokok Perjanjian

  1. Pemberi Pinjaman memberikan pinjaman uang kepada Peminjam sejumlah Rp ……………… (……………….. Rupiah)

  2. Uang pinjaman tersebut akan digunakan oleh Peminjam untuk ………………..

Pasal 2

Jangka Waktu Peminjaman

  1. Jangka waktu peminjaman uang adalah selama ……………….. (……………….. bulan/tahun) terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini.

  2. Peminjam wajib mengembalikan uang pinjaman kepada Pemberi Pinjaman paling lambat pada tanggal ………………..

Pasal 3

Bunga

  1. Peminjam wajib membayar bunga atas pinjaman uang tersebut sebesar ……………….. % (……………….. persen) per bulan/tahun dari pokok pinjaman.

  2. Bunga akan dihitung dan dibayarkan oleh Peminjam kepada Pemberi Pinjaman setiap bulan/tahun pada tanggal ………………..

Pasal 4

Cara Pembayaran

  1. Peminjam wajib mengembalikan uang pinjaman kepada Pemberi Pinjaman dengan cara ………………..

  2. Peminjam wajib memberikan bukti pembayaran kepada Pemberi Pinjaman setiap kali melakukan pembayaran.

Pasal 5

Denda

  1. Jika Peminjam terlambat mengembalikan uang pinjaman, maka Peminjam wajib membayar denda sebesar ……………….. % (……………….. persen) per hari dari jumlah yang terlambat dibayarkan.

  2. Denda akan dihitung dan dibayarkan oleh Peminjam kepada Pemberi Pinjaman paling lambat pada tanggal ………………..

Pasal 6

Wanprestasi

  1. Jika Peminjam tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian ini, maka Pemberi Pinjaman berhak untuk menuntut Peminjam untuk memenuhi kewajibannya.

  2. Jika Peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya setelah diberi kesempatan untuk memenuhi kewajibannya, maka Pemberi Pinjaman berhak untuk menuntut Peminjam untuk membayar seluruh jumlah pinjaman dan bunga.

Pasal 7

Penyelesaian Sengketa

  1. Segala perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antara kedua belah pihak.

  2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan yang berwenang.

Pasal 8

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) eksemplar, yang masing-masing berisikan kekuatan hukum yang sama, untuk masing-masing Pihak.

Demikian perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PEMINJAM

PEMEMBERI PINJAMAN

………………..

………………..

Catatan:

  • Anda dapat menyesuaikan contoh surat perjanjian ini dengan kebutuhan Anda.
  • Pastikan Anda mencantumkan informasi yang benar dan lengkap dalam surat perjanjian.
  • Sebaiknya konsultasikan dengan ahli hukum untuk memastikan bahwa surat perjanjian yang Anda buat sesuai dengan hukum yang berlaku.
  • Simpan surat perjanjian ini dengan baik sebagai bukti hukum.

Panduan Membuat Surat Perjanjian di Bawah Tangan (PDF):

Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk membuat surat perjanjian di bawah tangan:

  1. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Ringkas: Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari istilah hukum yang rumit.
  2. Cantumkan Semua Syarat dan Ketentuan: Pastikan semua syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak tercantum dalam surat perjanjian.
  3. Tentukan Jangka Waktu Pembayaran: Tentukan jangka waktu pembayaran yang jelas dan realistis.
  4. Sertakan Bukti Pembayaran: Pastikan ada bukti pembayaran yang jelas setiap kali terjadi transaksi.
  5. Buat Rangkap Dua (Dua): Buat rangkap dua surat perjanjian dan pastikan kedua belah pihak menandatanganinya.
  6. Simpan dengan Baik: Simpan surat perjanjian dengan baik sebagai bukti hukum.

Keuntungan dan Kerugian Surat Perjanjian di Bawah Tangan:

Keuntungan:

  • Lebih praktis dan mudah dibuat dibandingkan surat perjanjian yang disahkan notaris.
  • Lebih mudah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak.

Kerugian:

  • Memiliki kekuatan hukum yang lebih rendah dibandingkan surat perjanjian yang disahkan notaris.
  • Lebih mudah dipalsukan.
  • Sulit untuk diajukan ke pengadilan sebagai bukti hukum.

Kesimpulan:

Surat perjanjian di bawah tangan dapat digunakan sebagai solusi praktis untuk mengatur suatu perjanjian. Namun, Anda harus memahami risiko hukum yang terkait dengan surat perjanjian di bawah tangan sebelum menandatanganinya. Pastikan Anda memahami semua syarat dan ketentuan dalam surat perjanjian sebelum menandatanganinya.

Related Post