Contoh Surat Perjanjian Pelanggaran Kerja
Surat perjanjian pelanggaran kerja dibuat ketika seorang karyawan melanggar peraturan perusahaan dan sebagai bentuk kesepakatan antara karyawan dan perusahaan.
Tujuannya:
- Memberikan sanksi kepada karyawan atas pelanggaran yang dilakukan.
- Sebagai bukti tertulis atas kesepakatan antara karyawan dan perusahaan.
- Mencegah terjadinya pelanggaran yang sama di masa depan.
Berikut adalah contoh surat perjanjian pelanggaran kerja:
SURAT PERJANJIAN PELANGGARAN KERJA
Nomor: ……….. Tanggal: …………..
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Pertama:
Nama: ...................... Jabatan: …………………… Alamat: ……………… Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. ……………… yang selanjutnya disebut sebagai "PIHAK PERTAMA".
Kedua:
Nama: ……………………….. Jabatan: ……………… Alamat: ……………… NIK: …………….. Selanjutnya disebut sebagai "PIHAK KEDUA".
Menyatakan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk membuat Perjanjian Pelanggaran Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1:
Latar Belakang
Bahwa PIHAK KEDUA terbukti melakukan pelanggaran kerja berupa (sebutkan jenis pelanggaran) pada tanggal (tanggal pelanggaran).
Pasal 2:
Sanksi
Sebagai konsekuensi atas pelanggaran kerja yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA memberikan sanksi berupa (sebutkan jenis sanksi) kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 3:
Kesepakatan
PIHAK KEDUA menerima dan memahami sanksi yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA serta berjanji tidak akan mengulangi pelanggaran yang sama di masa depan.
Pasal 4:
Kewajiban PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berjanji untuk:
- Memberikan sanksi sesuai dengan yang tercantum dalam surat perjanjian ini.
- Membimbing dan mengawasi PIHAK KEDUA agar tidak mengulangi pelanggaran yang sama.
Pasal 5:
Kewajiban PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA berjanji untuk:
- Menerima dan menjalankan sanksi yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
- Tidak mengulangi pelanggaran yang sama di masa depan.
- Menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai karyawan dengan baik dan bertanggung jawab.
Pasal 6:
Penutup
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak menerima satu eksemplar.
Yang Menyetujui,
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
(Tanda tangan dan stempel) (Tanda tangan dan nama tertera)
Catatan:
- Isi surat perjanjian ini dapat disesuaikan dengan jenis pelanggaran dan sanksi yang diberikan.
- Pastikan surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.
- Simpan surat perjanjian ini sebagai bukti tertulis.
Penting untuk diingat:
- Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan harus dibuktikan dengan bukti yang kuat.
- Sanksi yang diberikan harus sesuai dengan peraturan perusahaan dan tidak boleh bersifat diskriminatif.
- Pastikan surat perjanjian ini dibuat dengan jelas dan mudah dipahami oleh kedua belah pihak.
Jika Anda menghadapi masalah terkait pelanggaran kerja, disarankan untuk berkonsultasi dengan lawyer atau konsultan hukum.