Contoh Surat Nikah Siri Bermaterai Word

2 min read Oct 03, 2024
Contoh Surat Nikah Siri Bermaterai Word

Contoh Surat Nikah Siri Bermaterai

Perlu diingat bahwa nikah siri tidak diakui secara hukum di Indonesia. Surat nikah siri hanya diakui di hadapan agama, dan tidak memiliki kekuatan hukum untuk mengikat pasangan di mata hukum.

Berikut adalah contoh surat nikah siri bermaterai yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

SURAT NIKAH

Nomor: ...

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  • Nama: .......................
  • Tempat/Tanggal Lahir: .......................
  • Agama: .......................
  • Pekerjaan: .......................
  • Alamat: .......................
  • Saksi 1: .......................
  • Saksi 2: .......................

Dan

  • Nama: .......................
  • Tempat/Tanggal Lahir: .......................
  • Agama: .......................
  • Pekerjaan: .......................
  • Alamat: .......................
  • Saksi 1: .......................
  • Saksi 2: .......................

Dengan ini menyatakan bahwa telah terjadi pernikahan antara kedua belah pihak di atas secara siri, pada tanggal ....................... di .......................

Pernikahan ini disaksikan oleh:

  • Saksi 1: .......................
  • Saksi 2: .......................

Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

......................., .......................

Yang Menandatangani,

(Tanda Tangan Calon Suami)

(Tanda Tangan Calon Istri)

Saksi:

(Tanda Tangan Saksi 1)

(Tanda Tangan Saksi 2)

Catatan:

  • Materai: Tempel materai Rp. 10.000,- pada surat nikah.
  • Isi Surat: Isi surat dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan agama yang dianut.
  • Saksi: Pilih saksi yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
  • Legalitas: Surat nikah siri ini tidak memiliki kekuatan hukum di Indonesia.

Penting untuk dipahami bahwa surat nikah siri ini tidak dapat digunakan sebagai bukti sah pernikahan secara hukum di Indonesia. Jika ingin terikat secara hukum, disarankan untuk melakukan pernikahan resmi yang dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA).