Contoh Surat Perintah Kerja Borongan Bangunan
Surat Perintah Kerja (SPK) Borongan Bangunan adalah dokumen penting yang berisi kesepakatan antara pemilik bangunan dan kontraktor dalam pengerjaan proyek pembangunan. SPK ini berfungsi sebagai acuan hukum dan pedoman dalam pelaksanaan proyek, memastikan kelancaran dan tercapainya hasil sesuai target yang telah ditentukan. Berikut adalah contoh surat perintah kerja borongan bangunan:
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ... / SPK / ... / ...
Perihal : Pekerjaan Borongan Bangunan
Yang bertanda tangan di bawah ini :
- Nama : ...
- Jabatan : ...
- Alamat : ...
- Nomor Telepon : ...
- (Selanjutnnya disebut "Pemilik")
Dengan ini menunjuk dan mempercayakan kepada :
- Nama : ...
- Jabatan : ...
- Alamat : ...
- Nomor Telepon : ...
- (Selanjutnnya disebut "Kontraktor")
Untuk melakukan pekerjaan borongan bangunan, dengan rincian sebagai berikut :
- Nama Proyek : ...
- Lokasi Proyek : ...
- Luas Bangunan : ...
- Jenis Bangunan : ...
- Lama Pekerjaan : ...
- Tanggal Mulai Pekerjaan : ...
- Tanggal Selesai Pekerjaan : ...
Dengan ketentuan sebagai berikut :
- Harga Pekerjaan : ... (terlampir)
- Pembayaran : ... (cara dan jadwal pembayaran)
- Bahan Bangunan : ... (disediakan pemilik/kontraktor)
- Kualitas Pekerjaan : ... (sesuai spesifikasi teknis)
- Jaminan Pekerjaan : ... (lama dan bentuk jaminan)
- Sanksi : ... (denda keterlambatan/kerusakan)
- Penyelesaian Sengketa : ... (cara penyelesaian sengketa)
Demikian surat perintah kerja ini dibuat dengan sebenarnya, untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pemilik,
...
Kontraktor,
...
Catatan :
- Contoh Surat Perintah Kerja (SPK) ini hanya sebagai contoh dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
- Pastikan semua poin penting tercantum dalam SPK, termasuk rincian pekerjaan, biaya, jadwal, dan sanksi.
- Sepakati dan tanda tangani SPK dengan jelas oleh kedua belah pihak.
- Simpan salinan SPK sebagai bukti hukum.
Pentingnya SPK Borongan Bangunan
SPK Borongan Bangunan memiliki peran penting dalam pelaksanaan proyek, antara lain:
- Memberikan kepastian hukum dan mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak.
- Menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran.
- Meminimalkan potensi sengketa dan konflik.
- Mendorong tercapainya hasil sesuai target dan spesifikasi.
Dengan memperhatikan poin-poin penting dan menyusun SPK dengan baik, Anda dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan keberhasilan proyek pembangunan.
