Contoh Surat Perjanjian Anak Bermasalah
Surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh:
- Pihak Pertama: [Nama Orang Tua/Wali] dengan alamat [Alamat Orang Tua/Wali] dan Nomor Telepon [Nomor Telepon Orang Tua/Wali], selanjutnya disebut Pihak Pertama.
- Pihak Kedua: [Nama Anak] dengan alamat [Alamat Anak] dan Nomor Telepon [Nomor Telepon Anak], selanjutnya disebut Pihak Kedua.
PASAL 1: Latar Belakang
Pihak Kedua adalah anak yang [Sebutkan Permasalahan Anak] dan pihak pertama sebagai orang tua/wali dari pihak kedua merasa perlu membuat perjanjian ini untuk [Tujuan Perjanjian, misalnya: membina hubungan baik, menyelesaikan masalah, dan lain-lain].
PASAL 2: Kesepakatan
Kedua belah pihak sepakat untuk [Isi Kesepakatan Perjanjian, misalnya: Pihak Kedua berjanji untuk [Contoh: berkelakuan baik, tidak membangkang, rajin belajar, dan lain-lain]. Pihak Pertama berjanji untuk [Contoh: memberikan dukungan, memberikan kesempatan belajar, dan lain-lain]].
PASAL 3: Sanksi
Jika salah satu pihak [Contoh: tidak memenuhi kewajibannya] maka [Contoh: pihak yang lain berhak untuk menuntut pemenuhan kewajiban tersebut. Selain itu, sanksi yang diberikan bisa berupa [Contoh: teguran, pencabutan hak tertentu, dan lain-lain]].
PASAL 4: Pelaksanaan
Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal [Tanggal] dan [Contoh: berlanjut selama [Contoh: jangka waktu tertentu] atau sampai permasalahan yang dihadapi oleh pihak kedua terselesaikan].
PASAL 5: Penyelesaian Sengketa
Segala permasalahan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat oleh kedua belah pihak. Jika tidak tercapai kesepakatan, maka akan diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.
PASAL 6: Penutup
Perjanjian ini dibuat rangkap dua, masing-masing pihak memegang satu eksemplar dengan kekuatan hukum yang sama.
**Dibuat di [Tempat]
Pada tanggal [Tanggal]
Pihak Pertama
[Nama Orang Tua/Wali]
Pihak Kedua
[Nama Anak]
Catatan:
- Surat perjanjian ini hanya contoh dan mungkin perlu diubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
- Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan profesional hukum seperti pengacara atau mediator untuk mendapatkan bantuan dalam membuat surat perjanjian yang sesuai dengan situasi Anda.
- Surat perjanjian ini juga bukan pengganti dari upaya intervensi profesional yang mungkin diperlukan untuk membantu anak yang bermasalah.