Contoh Surat Perjanjian Anak
Surat perjanjian anak adalah sebuah dokumen yang memuat kesepakatan antara orang tua atau wali anak dengan pihak lain, mengenai tanggung jawab dan kewajiban dalam membesarkan anak. Surat ini umumnya dibuat untuk mengatur hal-hal terkait pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak. Berikut ini contoh surat perjanjian anak yang dapat dijadikan referensi:
Surat Perjanjian Anak
Nomor : ...
Tanggal : ...
Yang bertanda tangan di bawah ini:
-
Nama: ... Alamat: ... Nomor Identitas: ... Jabatan: Orang Tua / Wali dari ... (Nama Anak) Selanjutnya disebut sebagai "Pihak Pertama"
-
Nama: ... Alamat: ... Nomor Identitas: ... Jabatan: ... Selanjutnya disebut sebagai "Pihak Kedua"
Menyatakan telah mencapai kesepakatan sebagai berikut:
**Pasal 1. ** Tujuan Perjanjian
Perjanjian ini bertujuan untuk mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak dalam rangka memberikan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan bagi ... (Nama Anak).
**Pasal 2. ** Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
Pihak Pertama berhak dan berkewajiban untuk:
- Menentukan pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler bagi ... (Nama Anak).
- Mengawasi kesehatan dan kesejahteraan ... (Nama Anak).
- Memberikan kasih sayang dan bimbingan moral kepada ... (Nama Anak).
- Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pihak Kedua dalam hal terkait ... (Nama Anak).
**Pasal 3. ** Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
Pihak Kedua berhak dan berkewajiban untuk:
- Membantu Pihak Pertama dalam memberikan pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler bagi ... (Nama Anak).
- Membantu Pihak Pertama dalam mengawasi kesehatan dan kesejahteraan ... (Nama Anak).
- Menjaga dan melindungi ... (Nama Anak) dari segala bentuk kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi.
- Memberikan dukungan moral kepada ... (Nama Anak).
- Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pihak Pertama dalam hal terkait ... (Nama Anak).
**Pasal 4. ** Biaya dan Pembiayaan
Biaya pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup ... (Nama Anak) ditanggung oleh ... (Pihak Pertama / Pihak Kedua / kedua belah pihak).
**Pasal 5. ** Sengketa
Segala sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila musyawarah tidak menghasilkan kesepakatan, maka akan diselesaikan melalui jalur hukum.
**Pasal 6. ** Penutup
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak menerima satu rangkap. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
Demikianlah perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya.
Yang Menyetujui,
Pihak Pertama,
Pihak Kedua,
Saksi 1,
Saksi 2,
Catatan:
- Isi perjanjian ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan kedua belah pihak.
- Sangat dianjurkan untuk melibatkan pihak ketiga yang tidak memihak, seperti notaris atau lembaga sosial, untuk menandatangani perjanjian ini sebagai saksi.
- Perjanjian ini sebaiknya dibuat secara tertulis untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
Penting untuk diingat bahwa surat perjanjian anak ini hanya contoh. Anda dapat memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan dan situasi Anda.
