Contoh Surat Perjanjian Pasangan

6 min read Oct 19, 2024
Contoh Surat Perjanjian Pasangan

Contoh Surat Perjanjian Pasangan

Surat perjanjian pasangan merupakan dokumen hukum yang penting bagi pasangan yang ingin mengatur hubungan mereka secara resmi, khususnya dalam hal pembagian harta, kewajiban, dan hak selama dan setelah pernikahan. Berikut adalah contoh surat perjanjian pasangan yang dapat Anda gunakan sebagai panduan:

Surat Perjanjian Pasangan

Perjanjian ini dibuat di …………… pada tanggal …………… oleh dan antara:

  • [Nama Lengkap Pasangan 1], beralamat di ……………, selanjutnya disebut sebagai "Pihak Pertama"
  • [Nama Lengkap Pasangan 2], beralamat di ……………, selanjutnya disebut sebagai "Pihak Kedua"

Kedua belah pihak secara sah dan sah bertindak untuk dan atas nama sendiri, dengan ini menyatakan bahwa mereka telah sepakat untuk membuat perjanjian ini dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1: Tujuan Perjanjian

Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk mengatur hubungan hukum antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam hal pembagian harta, kewajiban, dan hak selama dan setelah pernikahan.

Pasal 2: Pembagian Harta

a. Harta Sebelum Pernikahan

  • Harta yang dimiliki oleh Pihak Pertama sebelum pernikahan tetap menjadi milik Pihak Pertama.
  • Harta yang dimiliki oleh Pihak Kedua sebelum pernikahan tetap menjadi milik Pihak Kedua.

b. Harta Selama Pernikahan

  • Harta yang diperoleh selama pernikahan akan menjadi [Pilih salah satu: harta bersama/milik masing-masing]
  • Jika disepakati sebagai harta bersama, maka pembagian harta bersama akan dilakukan dengan cara [Tentukan cara pembagian, misalnya: 50% untuk Pihak Pertama dan 50% untuk Pihak Kedua].

c. Harta Setelah Pernikahan

  • Jika pernikahan berakhir karena perceraian atau kematian salah satu pihak, pembagian harta akan dilakukan sesuai dengan [Tentukan aturan pembagian, misalnya: hukum perkawinan/perjanjian ini].

Pasal 3: Kewajiban dan Hak

a. Kewajiban

  • Pihak Pertama dan Pihak Kedua wajib [Tentukan kewajiban, misalnya: saling menghormati, setia, dan memberikan nafkah]
  • Pihak Pertama dan Pihak Kedua wajib [Tentukan kewajiban khusus, misalnya: mengurus rumah tangga, membesarkan anak]

b. Hak

  • Pihak Pertama dan Pihak Kedua memiliki hak [Tentukan hak, misalnya: untuk mendapatkan kasih sayang, mendapatkan warisan]

Pasal 4: Ketentuan Lainnya

  • Perjanjian ini dapat diubah atau dibatalkan dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
  • Perjanjian ini akan berlaku selama masa pernikahan dan setelah pernikahan berakhir, baik karena perceraian atau kematian salah satu pihak.
  • Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak menerima satu eksemplar dengan kekuatan hukum yang sama.

Pasal 5: Penyelesaian Sengketa

  • Segala sengketa yang timbul dari pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah.
  • Jika tidak tercapai kesepakatan, sengketa akan diselesaikan melalui pengadilan yang berwenang.

Demikian Perjanjian ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Yang Menyetujui,

Pihak Pertama Pihak Kedua

[Nama Lengkap Pasangan 1] [Nama Lengkap Pasangan 2]

[Tanda Tangan] [Tanda Tangan]

[Saksi 1] [Saksi 2]

[Tanda Tangan] [Tanda Tangan]

Catatan:

  • Contoh surat perjanjian ini hanya sebagai panduan. Anda perlu menyesuaikannya dengan situasi dan keinginan Anda dan pasangan.
  • Sebaiknya konsultasikan dengan notaris atau pengacara untuk memastikan perjanjian Anda sah dan sesuai dengan hukum.
  • Perjanjian ini sebaiknya dibuat sebelum pernikahan, namun dapat juga dibuat selama pernikahan jika kedua belah pihak sepakat.

Pertimbangan dalam Menyusun Surat Perjanjian:

  • Hukum perkawinan yang berlaku: Pastikan perjanjian Anda tidak bertentangan dengan hukum perkawinan yang berlaku di wilayah Anda.
  • Tujuan perjanjian: Tentukan tujuan spesifik dari perjanjian Anda, seperti pengaturan harta, pembagian tanggung jawab, atau hak dan kewajiban masing-masing pihak.
  • Kesepakatan bersama: Pastikan semua isi perjanjian disepakati oleh kedua belah pihak dan dijelaskan secara jelas.
  • Konsultasi profesional: Konsultasikan dengan notaris atau pengacara untuk memastikan perjanjian Anda sah dan valid.

Penting: Perjanjian ini hanya sebagai contoh dan mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan dan situasi Anda.