Contoh Surat Perjanjian Suami Istri Tidak Mengulangi Kesalahan
Surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh:
1. Nama: [Nama Suami] Tempat dan Tanggal Lahir: [Tempat dan Tanggal Lahir Suami] Pekerjaan: [Pekerjaan Suami] Alamat: [Alamat Suami]
2. Nama: [Nama Istri] Tempat dan Tanggal Lahir: [Tempat dan Tanggal Lahir Istri] Pekerjaan: [Pekerjaan Istri] Alamat: [Alamat Istri]
Pasal 1: Latar Belakang
Bahwa kedua belah pihak telah terikat pernikahan yang sah menurut hukum dan agama.
Bahwa dalam perjalanan pernikahan, kedua belah pihak mengalami permasalahan yang mengakibatkan [Sebutkan kesalahan yang dilakukan].
Bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan mencegah terulangnya kesalahan di masa depan.
Pasal 2: Kesepakatan
Kedua belah pihak sepakat untuk tidak mengulangi kesalahan [Sebutkan kesalahan yang dilakukan] dan berkomitmen untuk:
- [Tulis poin-poin kesepakatan yang ingin dicapai untuk menghindari kesalahan tersebut, contohnya: ]
- Saling berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
- Menjalani proses konseling pernikahan bersama.
- Mengatur waktu bersama untuk keluarga.
- Meningkatkan toleransi dan saling pengertian.
- Mengutamakan kepentingan bersama.
- Mengatur keuangan keluarga secara transparan.
- Menjalankan ibadah bersama.
Pasal 3: Sanksi
Jika salah satu pihak melanggar kesepakatan dalam pasal 2, maka pihak yang melanggar akan dikenai sanksi berupa [Tulis sanksi yang disepakati, contohnya: ]
- [Sanksi untuk suami]
- [Sanksi untuk istri]
Pasal 4: Penyelesaian Perselisihan
Segala perselisihan yang timbul sehubungan dengan isi perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat antara kedua belah pihak.
Pasal 5: Ketentuan Lain
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) lembar, masing-masing pihak menerima satu lembar, dengan kekuatan hukum yang sama.
Pasal 6: Penutup
Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak.
[Nama Kota], [Tanggal]
Yang Menandatangani,
Suami Istri
[Nama Suami] [Nama Istri]
Catatan:
- Surat perjanjian ini hanya contoh. Anda dapat menyesuaikan isi dan pasal sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan Anda.
- Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ahli hukum untuk memastikan isi perjanjian sesuai dengan hukum dan dapat diterapkan secara efektif.
- Perjanjian ini merupakan upaya bersama untuk memperbaiki hubungan pernikahan. Komunikasi yang terbuka dan saling pengertian sangat penting untuk mencapai tujuan perjanjian ini.