Contoh Surat Peringatan Di Organisasi

5 min read Oct 17, 2024
Contoh Surat Peringatan Di Organisasi

Contoh Surat Peringatan di Organisasi

Surat peringatan merupakan salah satu bentuk sanksi yang diberikan kepada anggota organisasi yang melanggar aturan atau norma yang berlaku. Surat peringatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anggota yang bersangkutan untuk memperbaiki kesalahannya dan menghindari pelanggaran serupa di masa depan.

Berikut adalah contoh surat peringatan yang dapat Anda gunakan:

Surat Peringatan

Nomor: .../SK/ORG/....

Perihal: Peringatan Pelanggaran Aturan Organisasi

Kepada Yth.

[Nama Anggota]

Di tempat

Dengan hormat,

Melalui surat ini, kami ingin memberitahukan bahwa saudara/i [Nama Anggota] telah melakukan pelanggaran terhadap [Sebutkan aturan/norma yang dilanggar] pada [Tanggal kejadian]. Hal ini tertera pada [Sebutkan bukti pelanggaran].

Pelanggaran tersebut bertentangan dengan [Sebutkan pasal dalam peraturan organisasi] dan berpotensi merugikan [Sebutkan dampak pelanggaran].

Oleh karena itu, berdasarkan hasil keputusan rapat [Nama Lembaga Pengambilan Keputusan] pada tanggal [Tanggal rapat], kami memberikan peringatan kepada saudara/i [Nama Anggota].

Kami harap saudara/i [Nama Anggota] dapat memahami dan menerima surat peringatan ini dengan lapang dada. Kami juga berharap bahwa saudara/i [Nama Anggota] dapat belajar dari kesalahan ini dan tidak mengulanginya di masa depan.

Sebagai bentuk peringatan, saudara/i [Nama Anggota] [Sebutkan konsekuensi peringatan, misal: dilarang mengikuti kegiatan selama 1 minggu] selama [Durasi].

Demikian surat peringatan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Pengurus]

[Jabatan]

[Nama Organisasi]

Catatan:

  • Nama Anggota: Isi dengan nama anggota yang diberi peringatan.
  • Aturan/Norma yang Dilanggar: Sebutkan aturan/norma organisasi yang dilanggar.
  • Tanggal Kejadian: Sebutkan tanggal pelanggaran terjadi.
  • Bukti Pelanggaran: Sebutkan bukti pelanggaran, misal: laporan tertulis, saksi mata, dan sebagainya.
  • Pasal dalam Peraturan Organisasi: Sebutkan pasal dalam peraturan organisasi yang dilanggar.
  • Dampak Pelanggaran: Sebutkan dampak negatif dari pelanggaran tersebut.
  • Nama Lembaga Pengambilan Keputusan: Sebutkan lembaga pengambilan keputusan dalam organisasi, misal: Dewan Pengurus.
  • Tanggal Rapat: Sebutkan tanggal rapat pengambilan keputusan.
  • Konsekuensi Peringatan: Sebutkan konsekuensi dari peringatan, misal: dilarang mengikuti kegiatan selama 1 minggu, skorsing, dan sebagainya.
  • Durasi: Sebutkan durasi konsekuensi peringatan.
  • Nama Pengurus: Isi dengan nama pengurus yang menandatangani surat.
  • Jabatan: Sebutkan jabatan pengurus yang menandatangani surat.
  • Nama Organisasi: Sebutkan nama organisasi.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Surat Peringatan

  • Jujur dan Objektif: Pastikan isi surat peringatan berdasarkan fakta dan tidak mengandung unsur subjektivitas atau bias.
  • Formal dan Sopan: Gunakan bahasa yang formal dan sopan, meskipun surat peringatan merupakan bentuk sanksi.
  • Jelas dan Rinci: Jelaskan secara jelas dan rinci mengenai pelanggaran yang dilakukan, aturan yang dilanggar, dan konsekuensi yang dijatuhkan.
  • Memperhatikan Aspek Hukum: Pastikan isi surat peringatan tidak melanggar hukum dan peraturan yang berlaku.
  • Menjelaskan Tujuan: Jelaskan tujuan pemberian surat peringatan, yaitu sebagai upaya untuk memperbaiki kesalahan anggota dan mencegah pelanggaran serupa di masa depan.

Kesimpulan

Surat peringatan merupakan salah satu bentuk sanksi yang penting dalam menjaga tata tertib dan kelancaran kegiatan organisasi. Dengan memberikan surat peringatan, diharapkan anggota organisasi dapat memahami dan mematuhi aturan yang berlaku dan menghindari pelanggaran di masa depan.