Contoh Surat Perjanjian Nikah Bermaterai

5 min read Oct 19, 2024
Contoh Surat Perjanjian Nikah Bermaterai

Contoh Surat Perjanjian Nikah Bermaterai

Surat perjanjian nikah merupakan dokumen penting yang memuat kesepakatan antara kedua calon mempelai sebelum melangsungkan pernikahan. Dokumen ini berfungsi untuk mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam pernikahan, serta mencegah terjadinya konflik di kemudian hari. Berikut contoh surat perjanjian nikah bermaterai:

SURAT PERJANJIAN NIKAH

No. : ................................................................................

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama: ...................................................................... Tempat/Tanggal Lahir: ........................................................... Agama: ...................................................................... Pekerjaan: ...................................................................... Alamat: ...................................................................... Kewarganegaraan: ...................................................................... Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama

  2. Nama: ...................................................................... Tempat/Tanggal Lahir: ........................................................... Agama: ...................................................................... Pekerjaan: ...................................................................... Alamat: ...................................................................... Kewarganegaraan: ...................................................................... Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua

Menyatakan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk melangsungkan pernikahan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia.

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian sebagai berikut:

Pasal 1: Tujuan Perjanjian

Perjanjian ini dibuat untuk mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak dalam rangka melangsungkan pernikahan dan kehidupan rumah tangga yang dilandasi kasih sayang, saling menghormati, dan kesetiaan.

Pasal 2: Kewajiban Pihak Pertama

  1. Menjalankan kewajiban sebagai suami/istri sesuai dengan ajaran agama dan norma hukum yang berlaku di Indonesia.
  2. Menghormati, melindungi, dan memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri/suami.
  3. Menjalankan kewajiban sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab.
  4. .........................................................................................

Pasal 3: Kewajiban Pihak Kedua

  1. Menjalankan kewajiban sebagai suami/istri sesuai dengan ajaran agama dan norma hukum yang berlaku di Indonesia.
  2. Menghormati dan menaati suami/istri.
  3. Menjalankan kewajiban sebagai ibu rumah tangga/penghasil nafkah sesuai dengan kesepakatan.
  4. .........................................................................................

Pasal 4: Harta Bersama

  1. Semua harta benda yang diperoleh sebelum dan sesudah pernikahan menjadi harta bersama.
  2. Pengelolaan dan pembagian harta bersama diatur berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
  3. .........................................................................................

Pasal 5: Perjanjian Pra-Nikah

  1. Kedua belah pihak sepakat untuk tidak membuat perjanjian pra-nikah.
  2. .........................................................................................

Pasal 6: Kedudukan Anak

  1. Anak yang dilahirkan dari pernikahan ini memiliki kedudukan hukum sebagai anak sah.
  2. Pemberian nama, pendidikan, dan pemeliharaan anak menjadi tanggung jawab bersama.
  3. .........................................................................................

Pasal 7: Perpisahan

  1. Dalam hal terjadi perpisahan, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan.
  2. Pembagian harta bersama, hak asuh anak, dan hal-hal lainnya diatur berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia.
  3. .........................................................................................

Pasal 8: Ketentuan Lain

  1. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak memperoleh satu eksemplar.
  2. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
  3. .........................................................................................

Demikian perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Dibuat di : ...................................., pada tanggal : ....................................

Pihak Pertama Pihak Kedua

...................................................................... ......................................................................

(Nama Terang) (Nama Terang)

Saksi-Saksi

  1. ......................................................................
  2. ......................................................................

Catatan:

  • Perjanjian ini harus dibuat dengan materai Rp. 10.000,-
  • Isi perjanjian dapat disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah pihak.
  • Sebaiknya perjanjian ini dikonsultasikan dengan notaris untuk mendapatkan legalitas dan keabsahan.
  • Simpan surat perjanjian ini dengan baik sebagai bukti kesepakatan.

Penting!: Pastikan untuk melakukan konsultasi dengan notaris atau pengacara untuk mendapatkan saran hukum yang tepat terkait isi perjanjian. Perjanjian ini hanya contoh dan mungkin tidak sesuai dengan semua situasi.