Contoh Surat Perjanjian Pembayaran Hutang Arisan

3 min read Oct 19, 2024
Contoh Surat Perjanjian Pembayaran Hutang Arisan

Contoh Surat Perjanjian Pembayaran Hutang Arisan

Surat perjanjian pembayaran hutang arisan ini dibuat dan ditandatangani di [Kota], pada tanggal [Tanggal] oleh:

  1. [Nama Pemberi Hutang] (selanjutnya disebut "Pihak Pertama") beralamat di [Alamat Pemberi Hutang]
  2. [Nama Penerima Hutang] (selanjutnya disebut "Pihak Kedua") beralamat di [Alamat Penerima Hutang]

PASAL 1: Dasar Perjanjian

Perjanjian ini dibuat sebagai dasar hukum atas hutang arisan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, dengan rincian sebagai berikut:

  • Jumlah hutang: [Jumlah Uang]
  • Terkait Arisan: [Nama Arisan]

PASAL 2: Jangka Waktu Pembayaran

Pihak Kedua berjanji untuk melunasi hutang kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya pada tanggal [Tanggal Pelunasan]

PASAL 3: Cara Pembayaran

Pembayaran hutang dilakukan dengan cara:

  • [Cara Pembayaran (contoh: transfer bank, tunai, dll)]
  • [Rincian tempat pembayaran, jika diperlukan]

PASAL 4: Denda Keterlambatan

Apabila Pihak Kedua terlambat dalam melakukan pembayaran, Pihak Kedua wajib membayar denda sebesar [Jumlah Denda] per hari keterlambatan.

PASAL 5: Saksi

Perjanjian ini dibuat di hadapan saksi:

  1. [Nama Saksi 1] beralamat di [Alamat Saksi 1]
  2. [Nama Saksi 2] beralamat di [Alamat Saksi 2]

PASAL 6: Penyelesaian Sengketa

Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah mufakat. Jika tidak tercapai kesepakatan, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui jalur hukum yang berlaku.

PASAL 7: Ketentuan Lain

  1. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak memegang satu rangkap.
  2. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

[Kota] [Tanggal]

Pihak Pertama Pihak Kedua [Nama Pemberi Hutang] [Nama Penerima Hutang] [Tanda Tangan] [Tanda Tangan]

Saksi:

  1. [Nama Saksi 1] [Tanda Tangan]

  2. [Nama Saksi 2] [Tanda Tangan]

Catatan:

  • Surat perjanjian ini hanyalah contoh dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan kedua belah pihak.
  • Konsultasikan dengan pihak yang berkompeten (notaris) untuk memastikan keabsahan perjanjian.
  • Pastikan semua data dan poin dalam surat perjanjian sudah benar dan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Semoga contoh surat perjanjian ini dapat bermanfaat!