Contoh Surat Peringatan Tidak Masuk Kerja

3 min read Oct 17, 2024
Contoh Surat Peringatan Tidak Masuk Kerja

Contoh Surat Peringatan Tidak Masuk Kerja

Surat Peringatan Tidak Masuk Kerja merupakan surat resmi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan yang sah. Surat ini berisi peringatan dan sanksi yang akan diberikan jika karyawan tersebut kembali melakukan pelanggaran yang sama.

Berikut adalah contoh surat peringatan tidak masuk kerja:

Perihal: Surat Peringatan Tidak Masuk Kerja

Kepada Yth.

Bapak/Ibu [Nama Karyawan]

Di Tempat

Dengan hormat,

Melalui surat ini, kami ingin memberitahukan bahwa Bapak/Ibu telah tidak masuk kerja selama [jumlah hari] hari kerja berturut-turut, yaitu pada tanggal [tanggal] sampai dengan tanggal [tanggal], tanpa memberikan keterangan yang sah.

Berdasarkan peraturan perusahaan, ketidakhadiran karyawan tanpa keterangan yang sah dapat dikenakan sanksi, yaitu:

  • Peringatan tertulis
  • Penghentian sementara dari pekerjaan
  • Pemotongan gaji
  • Pemutusan hubungan kerja

Berdasarkan pelanggaran Bapak/Ibu, kami memberikan surat peringatan tertulis ini sebagai bentuk teguran.

Kami mohon agar Bapak/Ibu dapat mematuhi peraturan perusahaan dan hadir bekerja tepat waktu.

Apabila pelanggaran serupa terjadi kembali, maka kami akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan peraturan perusahaan.

Demikian surat peringatan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Perusahaan]

[Nama dan Jabatan Atasan]

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat peringatan tidak masuk kerja:

  • Jelaskan secara jelas dan rinci alasan pemberian surat peringatan.
  • Sebutkan peraturan perusahaan yang dilanggar.
  • Sebutkan sanksi yang akan diberikan.
  • Berikan kesempatan kepada karyawan untuk menjelaskan alasan ketidakhadirannya.
  • Berikan teguran yang membangun dan memotivasi karyawan untuk memperbaiki diri.
  • Simpan salinan surat peringatan sebagai bukti.

Tips:

  • Gunakan bahasa yang sopan dan profesional.
  • Hindari bahasa yang kasar atau menuduh.
  • Pastikan surat peringatan ditandatangani oleh pihak yang berwenang.

Catatan:

Contoh surat peringatan ini hanya sebagai panduan. Isi dan format surat dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan peraturan yang berlaku.